CILEGON, INST-Media.id – Ironi di tengah kota industri. Sawah milik warga di Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, berubah jadi lautan pasir setelah diduga tercemar limbah tambang. Tak bisa lagi ditanami, petani pun harus merelakan panen gagal dan kerugian jutaan rupiah.
Edi Suhaedi, petani setempat, hanya bisa termenung melihat lahannya yang dulu subur kini tertutup pasir dan bebatuan sisa tambang. Lahan seluas satu hektare itu sebelumnya jadi sumber penghidupan keluarga. Namun semuanya berubah sejak limbah mengalir masuk ke sawahnya usai banjir melanda.
“Air kali yang biasa untuk ngairi sawah jebol pas banjir. Tapi yang masuk malah pasir dan batu. Sawah saya rusak semua,” ujar Edi sambil menunjuk bekas gundukan pasir yang menutupi petaknya, Jumat (4/7/2025).
Selama lebih dari enam bulan, Edi mencoba menyelamatkan sawahnya. Namun upayanya kandas karena ketebalan limbah tak kunjung surut. Tak hanya kehilangan hasil panen, Edi juga menanggung kerugian biaya tanam, pupuk, hingga sewa lahan.
“Saya udah coba gali, bersihin, tapi nggak kuat sendiri. Ini bukan cuma tanah saya, petani lain juga kena,” katanya.

Edi dan para petani lain mendesak agar pemerintah turun tangan. Mereka berharap ada solusi cepat, mulai dari normalisasi saluran irigasi hingga pertanggungjawaban pihak yang diduga mencemari lingkungan.
“Kami cuma minta keadilan, supaya bisa nanam lagi,” ucapnya lirih.*(RED)
