PANDEGLANG, INST-Media.id – Apa rahasia di balik anak yang tumbuh jadi cerdas, mandiri, dan berkarakter kuat? Ternyata, bukan cuma soal pelajaran di kelas. Di momen Hari Pendidikan Nasional ini, program “7 Kebiasaan Anak Hebat” jadi pembicaraan hangat karena terbukti mampu membentuk fondasi emas untuk masa depan anak Indonesia.
Setiap tanggal 2 Mei, bangsa ini memperingati Hari Pendidikan Nasional. Tapi pendidikan sejati sejatinya bukan hanya tentang seragam rapi dan barisan di upacara bendera. Ini saat yang tepat untuk menyoroti satu hal penting: masa depan anak ditentukan dari kebiasaan-kebiasaan kecil yang dibentuk sejak usia dini.
Salah satu inovasi yang kini menyedot perhatian di banyak sekolah dasar adalah program “7 Kebiasaan Anak Hebat.” Diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah pada akhir 2024, gerakan ini lahir sebagai bagian dari visi besar pemerintahan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran untuk menciptakan generasi unggul di Asta Cita ke-4.
Mengadaptasi filosofi dari buku laris dunia “The 7 Habits of Highly Effective People” karya Stephen R. Covey, program ini telah dimodifikasi sesuai karakter dan budaya anak-anak Indonesia. Hebatnya lagi, versi di Indonesia sendiri menambahkan tujuh rutinitas harian sederhana tapi berdampak besar: bangun pagi, beribadah, olahraga, makan bergizi, rajin belajar, aktif bermasyarakat, dan tidur cukup.
Tak cuma guru, orang tua dan masyarakat juga diajak ambil bagian. Karena membesarkan anak hebat bukan kerja satu arah. Ini kolaborasi.
Inilah 7 kebiasaan luar biasa yang ditanamkan:
1. Bertanggung Jawab (Be Proactive) – Anak belajar menjadi pribadi yang mandiri, tidak mudah menyalahkan orang lain.
2. Punya Tujuan (Begin with the End in Mind) – Anak dilatih membayangkan masa depannya dan mulai merancang langkahnya dari sekarang.
3. Utamakan yang Penting (Put First Things First) – Anak dikenalkan pada konsep prioritas dan manajemen waktu.
4. Berpikir Menang-Menang (Think Win-Win) – Anak dibiasakan mencari solusi yang baik untuk semua, bukan sekadar menang sendiri.
5. Mendengar dengan Empati (Seek First to Understand) – Anak diajari pentingnya memahami sebelum ingin dimengerti.
6. Sinergi (Synergize) – Anak dilatih untuk kerja tim, menghargai perbedaan, dan membangun bersama.
7. Seimbang (Sharpen the Saw) – Anak diajak menjaga keseimbangan hidup: belajar, bermain, beribadah, dan istirahat.
Program ini adalah investasi jangka panjang. Anak-anak yang dibiasakan dengan pola hidup positif sejak dini akan tumbuh menjadi pribadi kuat, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Jadi, bukan soal siapa yang nilai ujiannya paling tinggi. Tapi siapa yang punya kebiasaan terbaik untuk tumbuh jadi pribadi hebat. Karena sejatinya, karakter adalah bekal utama menuju Indonesia Emas 2045. *(EPL/RED)
