
Dimyati Natakusumah Kembalikan Formulir Pendaftaran Bacagub Banten ke Partai Nasdem. Istimewa
PANDEGLANG, iNST-media.id – Dimyati Natakusumah telah mengembalikan formulir pendaftaran sebagai Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Banten ke tiga partai politik (Parpol). Hal ini menandakan kesiapannya untuk bertarung dalam kontestan Pilgub Banten.
Pada hari Rabu (1/5/2024), Achmad Dimyati Natakusumah terlihat mendatangi kantor partai politik, termasuk PKB, PDIP, dan Nasdem, untuk mengembalikan formulir pendaftaran. Beberapa partai politik juga menyoroti pengalaman dan potensi Dimyati sebagai seorang tokoh nasional yang berpengalaman.
DPW PKB Banten Syarifudin Salwani menegaskan bahwa pengalaman Dimyati yang luar biasa, baik sebagai bupati maupun anggota DPR RI, patut diperhitungkan.

“Patut kami perhitungkan, secara realistis pak Dimyati pengalamannya luar biasa, dua periode menjadi bupati, dan tiga periode di DPR RI DPR-RI,” ucap Syarifudin.
Meskipun ada beberapa calon lain yang juga mendaftar di Parpol tersebut, Syarifudin menyatakan bahwa semua calon memiliki peluang yang sama, dan keputusan akhir akan ditentukan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Tim penjaringan dari PDIP dan Nasdem juga menyoroti visi jelas Dimyati dalam membawa perubahan di Banten. Dengan menyerahkan dokumen lengkap, Dimyati menunjukkan keseriusannya dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat Banten.
“Saya kira semuanya punya peluang baik kader internal dan ekternal, ini baru masuk mekanisme awal nanti kami lkukan pemetaan lagi,” ujar Mukhlis, Ketua Tim Penjaringan dari Parpol PDI Perjuangan.

“Pak Dim telah menyerahkan dokumen lengkap, menunjukkan keseriusannya untuk memberikan perubahan di Banten,” ungkap H. Furtasan Ali, Ketua Tim Penjaringan dari Partai Nasdem.
Dalam pernyataannya, Dimyati menyatakan optimisme untuk menjadi gubernur terpilih periode 2024-2029 dengan fokus pada pendidikan dan kesehatan, serta komitmennya terhadap pengobatan dan pendidikan gratis.
Dimyati menjelaskan bahwa visinya sebagai gubernur Banten akan memprioritaskan bidang pendidikan dan kesehatan. Menurutnya, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tidak mungkin tercapai tanpa peningkatan kesehatan dan pendidikan. Oleh karena itu, fokus utama dalam visinya adalah memastikan masyarakat Banten sehat dan cerdas.
“Kita punya visi yang jelas, pertama kita akan kedepankan pendidikan dan kesehatan. Tak mungkin Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bisa meningkat tanpa ada peningkatan kesehatan dan pendidikan,” kata Dimyati.
Dia menegaskan bahwa layanan pengobatan gratis harus menjadi prioritas, karena tidak adil jika warga Banten harus membayar untuk mendapatkan perawatan saat sakit. Selain itu, pendidikan juga harus menjadi gratis mulai dari tingkat TK hingga S3.
Dimyati mengakui bahwa Banten memiliki potensi yang kaya, namun saat ini masih tertinggal dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia. Untuk mengatasi hal ini, ia berkomitmen untuk mengurangi kesenjangan antara Banten dengan provinsi lainnya, terutama dalam hal pembangunan infrastruktur, baik online maupun offline. Salah satu program yang akan dilaksanakan adalah program “1 miliar satu desa”, yang bertujuan untuk menggunakan anggaran provinsi untuk kepentingan masyarakat Banten secara merata.
“Kita harus samakan agar tidak ada kesenjangan diantaranya pembngunan infrastruktur baik online maupun off line diantarnya dengan program 1 miliar satu desa, jadi anggran di provinsi banten kita gunakan untuk kepentingan masyarakat banten,”pungkasnya. *(U.BAKEKOK)
Follow Berita iNST-Media di Google News