CILEGON, iNST Media – Komisi II DPRD Kota Cilegon mengendus ada yang salah dengan AMDAL PT Lotte Chemical Indonesia.
Pihal legislatif ini bahkan meminta pihak terkait untuk mengkaji ulang AMDAL perusahaan yang berlokasi di Kota Cilegon Banten ini.
Hal tersebut menyikapi insiden buruh tewas karena hanyut dan tanggul jebol yang menyebabkan genangan setinggi badan orang dewasa masuk ke pemukiman warga, beberapa waktu lalu.
Ketua Komisi II DPRD Kota Cilegon Faturohmi mengatakan jika instansi yang berwenang mengevaluasi Lotte sebagai PMA adalah lembaga-lembaga tingkat pusat.
Itu karena salah satu perusahaan kimia di Kota Cilegon tersebut adalah PMA.
“Karena PMA, itu kewenangan kementerian, minimal instansi tingkat provinsi,” katanya.
Menurut Faturohmi, dirinya meminta instansi terkait untuk mengkaji ulang AMDAL PT Lotte Chemical Indonesia seiring adanya dua insiden yang terjadi pada Sabtu 3 Februari 2024.
Dimana tanggul perusahan tersebut jebol saat intensitas hujan sangat tinggi, menyebabkan banjir di Lingkungan Kruwuk, Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon.
Kemudian di saat yang sama seorang burut meninggal dunia setelah terseret air di lokasi perluasan pabrik.
“Ketika tanggul air jebol dan ada buruh yang meninggal karena terbawa banjir di lokasi pabrik, berarti AMDAL-nya bermasalah,” ujarnya.
Selain itu, ia pun menyoroti soal K3 di area perluasas pabrik.
Dimana meninggalnya salah satu buruh saat banjir menandakan adanya masalah pada K3 pabrik tersebut.
“Penerapan K3 nya seperti apa, sampai ada yang meninggal saat banjir,” tuturnya.
Terakhir, politikus Partai Gerindra ini juga menilai jika pihak Lotte harus segera mengambil tindakan pasca banjir.
Salah satunya adalah melakukan normalisasi kali di area perluasan pabrik.
“Kalinya harus dinormalisaai, lalu saluran air menuju laut harus diperbaiki,” katanya.
“Sebab di saluran air itu ada sumbatan karena lalu lalang kendaraan,” tambahnya.(Quy/red)
