LEBAK, INST-Media.id – Menembus gunung, hutan, dan medan terjal, 69 warga Suku Baduy Dalam berjalan kaki sejauh 50 kilometer dari Desa Kanekes menuju Rangkasbitung, Jumat (2/5/2025). Perjalanan penuh makna ini dilakukan demi menjalankan tradisi tahunan Seba Baduy untuk bertemu Bupati Lebak yang mereka hormati sebagai “Bapak Gede.”
Perjalanan ini bukan sekadar ritual tahunan, tapi juga simbol kuatnya hubungan antara masyarakat adat Baduy dan pemerintah yang mereka sebut “Bapak Gede” atau Bupati Lebak. Rombongan berangkat sejak subuh dan menembus medan hutan serta perbukitan demi mengikuti prosesi adat Seba Baduy.
“Ini ketiga kalinya saya ikut Seba. Kami berangkat jam 4 pagi dari Kanekes,” ujar Ayah Asraf, salah satu perwakilan Baduy Dalam dari Kampung Cibeo.
Sementara itu, Hanif, utusan dari Kampung Cikeusik, mengatakan ini adalah pengalaman pertamanya. “Rasanya capek, tapi senang bisa ikut membawa amanah dari kampung,” ungkapnya.
Ritual Seba Baduy merupakan bentuk penghormatan dan penyampaian amanah kepada pemerintah daerah, sekaligus membawa hasil bumi sebagai simbol persembahan dari masyarakat Baduy.

Tradisi ini dijalankan turun-temurun setiap tahun dan menjadi bagian penting dalam menjaga hubungan harmonis antara adat dan pemerintahan. *(RED)
