INST-media.id, PANDEGLANG – Bupati Pandeglang Irna Narulita menghadiri deklarasi Pemilu Damai 2024 yang digelar oleh Kepolisian Resor (Polres) Pandeglang bersama KPU Pandeglang dan 18 partai politik peserta pemilu. Kegiatan digelar di Aula Polres Pandeglang pada Jumat (8/9/2023).
Deklarasi ini bertujuan agar Pemilu dapat terselenggara dengan tertib dan aman. Kegiatan dilakukan secara terbuka dan dipimpin langsung oleh Kapolres Pandeglang AKBP Belny Warlansyah. Ke 18 partai politik peserta pemilu di Kabupaten Pandeglang yakni PKB, Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Buruh.
Kemudian Partai Gelora Indonesia, PKS, Partai Kebangkitan Nusantara, Partai Hanura, Partai Garuda, PAN, PBB, Partai Demokrat, PSI, Partai Perindo, PPP, dan Partai Ummat. Selain itu, turut hadir Forkopimda, Penyelenggara Pemilu dan Ormas.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, pemilu 2024 harus berjalan tertib dan aman, deklarasi ini bisa menyakan persepsi agar bersama-sama mengawal jalannya pemilu 2024.
Irna juga sangat mengapresiasi adanya deklarasi pemilu 2024 ini agar pesta demokrasi khususnya di wilayah Pandeglang bisa berjalan dengan tertib, aman, kondusif dan tidak terpecah belah.
“Kita harus berkompetensi dengan sehat, mengedepankan etika, teladani sifat Rasulullah SAW. Partai politik harus memberikan edukasi pendidikan politik yang baik,” tuturnya.
“Bukan saja siap menang, tapi harus siap kalah, kalah dan menang semuanya bermartabat,” katanya lagi.
Sementara Ketua KPU Pandeglang, Nunung Nurazizah menyetujui bahwa deklarasi pemilu damai 2024 ini merupakan hal yang harus dilaksanakan demi kelancaran pemilu 2024 di Pandeglang.
Nunung menuturkan, Pemilu 2024 harus dijadikan sebagai sarana integritas bangsa, menyatukan perbedaan menjadi kekuatan, bukan malah menuju kehancuran.
“Para peserta pastinya mereka adalah orang-orang yang dikehendaki dari partainya maupun orang yang memiliki kompetensi, kami ingin peserta pemilu baik secara partai maupun personal menunjukkan sikap yang berbudi luhur bijaksana dan tidak memecah kemudian memaksakan terhadap pribadi ataupun golongan,” kata Nunung.
Nunung juga menjelaskan, perbedaan adalah sebuah keniscayaan karena indonesia menganut multi partai. Maka kata Nunung, pemilu harus dimaknai sebagai sebuah seleksi atau pemilihan siapa yang paling dikehendaki dan paling diinginkan oleh rakyat untuk memimpin atau memegang kekuasaan.
“Kita tidak dapat menyimpulkan bahwa pemenang adalah yang terbaik dan yang kalah adalah pecundang. Yang harus kita kedepankan adalah bhineka tunggal ika yang mana berbeda tetapi satu tujuan untuk membangun bangsa,” tandasnya.
Sementara itu, Kapolres Pandeglang AKBP Belny Warlansyah mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyamakan persepsi dalam mengawal pemilu tahun 2024 agar berjalan aman dan kondusif.
“Belajar dari pengalaman tahun lalu kita punya bekal dalam pengamanan pemilu. Tapi kita tidak boleh under estimet karena pemilu 2024 terbesar serentak semua dilaksanakan tahun ini,” katanya.
Follow Berita iNST-Media di Google News