CILEGON, INST-Media.id – Aksi premanisme kembali mencoreng iklim investasi di Kota Cilegon. Sebanyak tujuh orang diamankan Ditreskrimum Polda Banten usai melakukan pemerasan dan kekerasan di kawasan proyek pembangunan PT Lotte Chemical Indonesia.
Para pelaku disebut terlibat dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung ricuh. Mereka tak hanya berorasi, tapi juga melakukan sweeping terhadap para pekerja proyek dan merusak fasilitas. Aksi itu dilakukan dengan dalih menuntut agar masyarakat lokal dilibatkan dalam pekerjaan proyek, termasuk dalam pengelolaan limbah.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Banten, Kombes Pol Dian Setyawan, mengatakan tujuh pelaku memiliki peran berbeda. Ada yang bertindak sebagai orator, koordinator lapangan, bahkan pelaku utama kekerasan.
“Unjuk rasa tersebut berubah menjadi aksi anarkis dan melanggar hukum. Kami tindak tegas karena sudah merugikan banyak pihak,” ujar Dian dalam konferensi pers, Senin (30/6/2025).
Para tersangka kini dijerat dengan berbagai pasal, yakni Pasal 160 KUHP tentang penghasutan, Pasal 170 KUHP tentang kekerasan secara bersama-sama, Pasal 406 tentang perusakan, dan Pasal 355 KUHP tentang penganiayaan berat, dengan ancaman maksimal 9 tahun penjara.
Polda Banten menegaskan tidak akan memberikan ruang bagi aksi-aksi premanisme di proyek-proyek strategis nasional yang sedang berjalan di wilayahnya. *(RED)
