CIANJUR, INST-Media.id – Viral di media sosial, seorang nenek yang baru saja mengambil uang pensiunnya di Sukabumi malah menjadi korban penghakiman massa di Cianjur, Jawa Barat. Insiden memilukan itu terjadi setelah nenek tersebut disangka sebagai penculik anak oleh warga Kampung Legok, Desa Bunikasih, Kecamatan Warungkondang.
Kesalahpahaman itu memicu aksi brutal warga yang langsung main hakim sendiri tanpa memverifikasi kebenarannya. Informasi dihimpun menyebutkan, peristiwa ini terjadi pada Minggu (4/5/2025).
Kejadian bermula ketika sang nenek pulang dari Sukabumi setelah mengambil uang pensiunnya. Dalam perjalanan pulang ke rumahnya yang berada di wilayah perkampungan, ia harus berjalan kaki melewati jalan menanjak. Karena kelelahan, ia meminta tolong kepada seorang anak kecil untuk menemaninya berjalan.
Namun, usai membantu sebentar, anak tersebut tiba-tiba berlari meninggalkan lokasi. Entah karena takut atau terburu-buru, tindakan si anak justru memicu salah paham warga sekitar. Warga mengira sang nenek hendak menculik anak tersebut.
Tanpa klarifikasi atau memastikan kebenaran informasi, warga langsung meneriaki nenek itu sebagai penculik anak. Tak hanya itu, beberapa orang bahkan melakukan tindakan kekerasan.
Dalam video yang beredar, terlihat sang nenek duduk di teras dengan wajah lebam dan tubuh gemetar, dikelilingi warga yang marah. Video itu dengan cepat viral di media sosial dan membuat kemarahan publik. Banyak warganet mengecam tindakan brutal warga yang main hakim sendiri tanpa bukti.
Anggota DPR RI Komisi III, Ahmad Sahroni, ikut menanggapi keras insiden ini. Melalui akun Instagram-nya, ia menyebut pelaku harus segera ditangkap dan diproses hukum. “Bajingan amat ini laki-laki… tolong tangkap segera!” tulisnya, sambil menandai akun Divisi Humas Polri, dikutip Selasa (6/5/2025).
Komentar warganet juga banyak merasa geram dan sedih. Banyak yang menyatakan tak sanggup menahan air mata melihat kondisi sang nenek. “Saya bukan anaknya, tapi nangis lihat videonya. Jangan sampai damai, hukum harus ditegakkan!” tulis salah satu akun.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian setempat terkait proses penyelidikan kasus ini. Namun, desakan publik terus meningkat agar para pelaku segera ditindak dan keadilan ditegakkan.
Peristiwa ini menjadi pelajaran penting agar masyarakat tidak mudah terprovokasi, serta tidak melakukan tindakan main hakim sendiri. Salah paham bisa berujung fatal, apalagi jika menyangkut nyawa dan harga diri seseorang yang tidak bersalah. *(EPL/RED)
