INST-media.id, PANDEGLANG – Upaya pencarian Tim SAR gabungan terhadap Among (32) warga di Kampung Sindangrahayu, Desa Idaman, Kecamatan Patia, Pandeglang korban hilang dimangsa buaya pada Minggu, (16/7/2023) kemarin di Muara Leuwi Goong Sungai Cilemer, pada hari kedua akhirnya membuahkan hasil. Korban ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia, Senin (17/7/2022).
Kepala Desa Idaman Ilman mengatakan korban sudah ditemukan pada pagi hari dengan kondisi tubuh utuh tak jauh dari lokasi awal korban diterkam. Awalnya warga yang hendak mengambil kelapa bawa perahu melalui sungai tersebut.
“Alhamdulilah ditemukan sama warga. Kami pun tim meluncur ke lokasi bersama Muspika, Kapolsek, Koramil, Basarnas juga BPBD, Tagana, Polairud dan relawan relawan yang lainnya, termasuk media. Alhamdulillah sudah kami bawa ke rumah duka,” ucapnya saat ditemui di lokasi Senin, (17/7/2023).
Menurut Ilman korban ditemukan pada pukul 08.30 WIB dengan kondisi jenazah utuh hanya luka gigitan di kepala sama dagu dan lengan.
“Luka gigitan aja. Saya atasnama Kepala Desa Idaman mengucapkan banyak terima kasih kepada Tm SAR gabungan beserta jajaran atas ditemukannya warga saya ini,” ucapnya.
Senada diungkapkan, Plt Kepala Pelaksana BPBD PK Kabupaten Pandeglang Hasan Bisri, SE. MSi., mengatakan pihaknya telah menurunkan tim evakuasi dan banyak mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pencarian korban warganya tersebut.
“Ya Alhamdulillahirobbilalamin saya ucapkan terima kasih kepada tim evakuasi gabungan beserta jajarannya. Di bawah koordinator Pak Kapolsek, Pak Danramil Pak Camat, Pak Lurah juga Basarnas Provinsi Banten, Kabupaten Pandeglang juga Tagana, relawan juga para jurnalis dan tokoh masyarakat, tokoh agama karena kami semalam jam 11.00 WIB malam itu rapat teknis dan kita memberikan acuan kepada tim supaya segera dilaksanakan. Kita ancang- ancang waktu semalam itu,” ucapnya dilokasi.
Maksimal target jam 10.00 WIB korban itu bisa ditemukan kata dia, Alhamdulillah berdasar informasi dari tim dan informasi dari beberapa pihak pada jam 08.30 WIB sudah ditemukan di pinggir sungai.
“Ini bukti bahwa Allah SWT telah memberikan petunjuk pada kita semua untuk bekerja lebih cepat, lebih tuntas. Pada pencarian ini dan Pemerintah Kabupaten Pandeglang saya ditugasi oleh Ibu Bupati Pandeglang untuk mengambil langkah cepat. Mohon maaf juga beliau tidak bisa hadir secara pribadi karena ada halangan di Jakarta, ada penandatanganan yang harus dihadiri dan menugaskan saya,” katanya.
“Ibu Bupati yang juga memberikan salam takziah dan santunan untuk keluarga besar almarhum dan kami siang hari ini juga akanmengirim tambahan bantuan sembako untuk kegiatan kegiatan almarhum. Saya juga terima kasih kepada semua warga atas informasi cepat dan gerak cepatnya, ini bukti kekompakan kebersamaan kita yang selalu peduli dengan warga dan selalu memberikan informasi kepada aparatur pemerintah, baik TNI/Polri,” ucapnya lagi mengakhiri sesi wawancara.
Diberitakan sebelumnya, Boin (32) rekan korban yang selamat menyatakan bahwa dia bersama saat itu sedang mencari toek (Kerang Sungai). Kedua korban dimangsa buaya tersebut diketahui merupakan warga Kampung Sindangrahayu Desa Idaman, Kecamatan Patia.
Awalnya kata Boin, sekitar pukul 13.00 WIB, Korban bersama dirinya kala itu sedang mencari toe (kerang sungai) di Lewi Menjangan dengan cara menyelam ke dasar sungai. “Saat itu kami gogo toek (mencari kerang sungai) tiba-tiba langsung diterkam buaya. Saya berhasil menyelamatkan diri dan hanya mengalami luka gigitan di kepala dan badan langsung ke luar ke daratan meminta tolong warga,” katanya Minggu, (16/7/2023).
Kemudian sekitar pukul 14.00 WIB Kepala Desa Idaman Hilman menghubungi piket Polsek Patia untuk melaporkan kejadian tersebut diteruskan ke BPBD dan Tagana untuk melakukan pencarian terhadap korban. Tubuh Among sempat menghilang, dan baru terlihat saat buaya muara tersebut ke permukaan dan tubuh korban berada di mulut buaya.
Boim mengatakan sebenarnya mereka sudah mengetahui apabila di Sungai Cilemer dihuni buaya muara, tapi apa daya lantaran desakan ekonomi untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga, keduanya tetap nekat ke sungai untuk mencari kerang. *(U. BAKEKOK)
Follow Berita iNST-Media di Google News