PANDEGLANG, INST-Media.id – Di tengah pesatnya perkembangan zaman, Kabupaten Pandeglang, Banten, terus melestarikan sebuah seni tradisional yang menawan: Rampak Bedug. Seni yang memadukan suara bedug menggema dengan gerakan tari yang dinamis ini berhasil menciptakan pengalaman luar biasa yang memukau para penontonnya.
Rampak Bedug, yang berakar dari budaya Islam Banten, menggabungkan berbagai alat musik tradisional seperti bedug, kendang, dan rebana, yang dimainkan dengan irama penuh kekompakan. Musiknya yang bergemuruh menyatu dalam harmoni yang menggugah perasaan, mengajak penonton untuk larut dalam suasana yang penuh semangat dan spiritual. Setiap dentuman bedug seakan membangkitkan energi, sementara paduan koreografi tariannya memberikan sajian seni yang tak hanya memanjakan mata, tetapi juga menyentuh hati.
Salah satu sanggar seni yang tetap konsisten melestarikan seni ini adalah Sanggar Seni Rampak Bedug Batu Gajah, yang terletak di Kampung Kadu Kupa, di kaki Gunung Karang, Pandeglang. Uniknya, mayoritas anggotanya adalah anak-anak muda, mulai dari siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Energi yang mereka bawa saat tampil menjadi daya tarik tersendiri, menjadikan setiap pertunjukan terasa segar dan penuh semangat.
“Kami ingin generasi muda tidak hanya mengenal, tapi juga mencintai budaya ini. Rampak Bedug adalah identitas kita, dan menjaga tradisi ini adalah bagian dari menjaga jati diri masyarakat Banten,” ujar Jeni Sartika, ketua sanggar baru-baru ini.
Melalui latihan intensif dan dedikasi tinggi, para anggota sanggar ini terus mengasah keterampilan mereka, menjadikan setiap penampilan Rampak Bedug sebagai momen yang sangat dinantikan masyarakat lokal hingga wisatawan.
Penonton yang menyaksikan pertunjukan Rampak Bedug langsung merasakan betapa kuatnya nuansa tradisional yang dibawa oleh tabuhan bedug dan gerakan tari. Setiap hentakan dan goresan langkah tarian seakan menyampaikan pesan yang dalam tentang kebersamaan, kekompakan, dan kedalaman spiritual. Seni ini lebih dari sekadar hiburan, tetapi juga simbol persatuan dan kebanggaan masyarakat Pandeglang.
Di tengah derasnya arus globalisasi, Rampak Bedug tetap bertahan dan beradaptasi, membuktikan bahwa seni budaya lokal tidak pernah kehilangan daya tariknya. Bahkan, semakin banyak wisatawan yang datang untuk menyaksikan keindahan dan kekayaan nilai budaya seni ini, menjadikannya semakin dikenal di tingkat nasional. Pertunjukan ini membuktikan bahwa warisan budaya akan selalu relevan dan memikat, asalkan dilestarikan dengan penuh cinta dan komitmen.
Rampak Bedug bukan sekadar seni yang memukau, tetapi juga bagian dari sejarah dan identitas yang hidup, diwariskan lintas generasi di Banten. Melalui dentuman bedug dan gerak tari, masyarakat Pandeglang telah berhasil menjaga tradisi yang kaya ini sebagai simbol kekayaan budaya, serta sarana untuk mengungkapkan kebanggaan dan spiritualitas yang begitu mendalam.*(Red)
Follow Berita iNST-Media di Google News