SERANG, INST-Media.id – Pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di Kota Serang menuai polemik. Banyak orang tua siswa mengeluhkan anak mereka tidak lolos ke sekolah negeri yang lokasinya sangat dekat dengan rumah.
Salah satunya dialami Amaliah, warga yang tinggal hanya 500 meter dari SMA Negeri 6 Kota Serang. Ia terkejut anaknya gagal diterima meski rumahnya sangat dekat dengan sekolah.
“Saya pikir jalur domisili itu yang dilihat cuma jarak, ternyata nilai juga ikut dihitung. Tapi kami enggak pernah dikasih tahu dari awal,” kata Amaliah dengan nada kecewa, Senin (23/6/2025).
Masalah utama yang dikeluhkan warga adalah kurangnya sosialisasi soal perubahan sistem penerimaan. Banyak yang masih mengira seleksi jalur domisili hanya berdasarkan jarak rumah ke sekolah, padahal kini juga memperhitungkan nilai rapor.
Ganda Yanuar, Panitia SPMB SMA Negeri 6 Kota Serang, mengakui bahwa sosialisasi ke masyarakat belum maksimal. “Kami sudah coba informasikan lewat SMP sekitar dan media sosial, tapi waktu yang sempit jadi kendala,” jelasnya.

Ia menambahkan, petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah provinsi juga turun mepet dengan jadwal pendaftaran, sehingga tidak semua wali murid bisa terjangkau informasinya.
Kekecewaan ini membuat sejumlah orang tua langsung datang ke sekolah untuk meminta klarifikasi. Mereka berharap ke depan sistem SPMB lebih transparan dan mudah dipahami, agar tidak merugikan siswa yang sebenarnya memenuhi syarat. *(RED)
