PANDEGLANG, INST-Media.id – Kasus kanker di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten tahun 2024, tercatat 1.659 kasus baru, didominasi oleh kanker payudara, leher rahim, paru-paru, dan kolorektal. Pola hidup tak sehat dan keterlambatan deteksi dini menjadi faktor utama tingginya angka ini.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker menjadi penyebab kematian kedua terbanyak di dunia. Pada 2020 saja, hampir 10 juta orang meninggal akibat penyakit ini. Sementara itu, Badan Internasional untuk Riset Kanker (IARC) memperkirakan kasus baru di Indonesia akan melonjak menjadi 522.000 kasus dengan 320.000 kematian pada tahun 2030 jika tak ada upaya pencegahan yang serius.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya?
Salah satu cara paling efektif adalah menerapkan gaya hidup sehat. Kementerian Kesehatan RI mengampanyekan langkah CERDIK, yakni:
- Cek kesehatan secara berkala
- Enyahkan asap rokok
- Rajin olahraga
- Diet sehat dan seimbang
- Istirahat cukup
- Kelola stres dengan baik
Pemeriksaan dini sangat disarankan, seperti skrining kanker payudara dengan SADARI, skrining kanker serviks lewat IVA test atau DNA HPV, serta skrining kanker paru dan kolorektal yang tersedia gratis di puskesmas.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak merokok, menjaga berat badan tetap ideal, mengurangi konsumsi daging olahan dan makanan tinggi lemak jenuh, serta meningkatkan konsumsi buah dan sayuran segar. Aktivitas fisik juga penting. Berjalan kaki 30 menit setiap hari bisa menurunkan risiko kanker secara signifikan.

Stres juga berperan besar dalam menurunkan daya tahan tubuh. Maka, penting bagi setiap individu untuk memiliki waktu istirahat yang cukup dan menjaga kesehatan mental.
Dengan kesadaran dan perubahan gaya hidup sejak dini, banyak kasus kanker bisa dicegah. Jangan tunggu gejala muncul deteksi sejak awal jauh lebih baik daripada terlambat. *(RED)
