Serang, iNst Media – Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Banten Tine Al Muktabar mengatakan, TP PKK Provinsi Banten melibatkan generasi milenial untuk mengoptimalkan program. Langkah itu seiring dengan anjuran Ibu Negara Republik Indonesia Iriana Joko Widodo untuk melibatkan generasi milenial dalam kegiatan PKK untuk kaderisasi.
Tine mengungkapkan, dalam audiensi TP PKK Provinsi seluruh Indonesia dengan Ibu Negara Iriana Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta. Dalam pertemuan itu, Ketua umum TP PKK Pusat, Ibu Tri Tito Karnavian memaparkan program TP PKK yang sudah dilakukan. dilanjutkan dengan beberapa arahan terhadap program-program PKK dari ibu negara.
“Salah satu arahan dari Ibu Negara adalah masalah kaderisasi kader-kader PKK,” ungkapnya saat ditemui di Gedung PKK Provinsi Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Selasa (5/9/2023).
“Bagaimana upaya dan strategi agar animo masyarakat untuk menjadi kader PKK tinggi,” tambahnya.
Dikatakan, salah satu peran PKK saat ini adalah pendampingan penanganan stunting menjadi prioritas. Bersinergi dengan kader-kader PKK sebagai ujung tombak.
“Mendekati kader PKK yang sudah senior untuk tetap lanjut dan bagaimana merangkul generasi milenial agar menjadi kader-kader PKK,” jelas Tine.
“”Hal itu kita tindak lanjuti di TP PKK Provinsi Banten, utamanya menyangkut generasi milenial dalam keterlibatannya dengan kegiatan-kegiatan PKK. Sebagai contoh saat ini kita selalu mengajak generasi milenial dalam semua kegiatan PKK, mengenalkan kegiatan-kegiatan PKK,” tambahnya.
Masih menurut Tine, ketika TP PKK Provinsi Banten turun ke lapangan pihaknya mengundang generasi-generasi milenial melihat kegiatan-kegiatan PKK. Meningkatkan animo generasi milenial untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan TP PKK Provinsi Banten.
“Kita undang pula untuk terlibat dalam lomba-lomba kader-kader milenial inspiratif PKK sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan animo,” ucapnya.
Dijelaskan, PKK adalah organisasi terbuka. Seluruh warga masyarakat laki-laki maupun perempuan bisa terlibat dalam kegiatan PKK.
“Salah yang berhasil mengajak generasi milenial dalam kaderisasi kader PKK adalah kabupaten Lebak,” ungkap Tine.
“Ketika kita turun ke lapangan di Kabupaten Lebak, ada kader laki-laki usia 20 tahunan. Itu langsung saya beri tugas untuk menggerakkan kader-kader di sana dan mengajak teman-temannya, diberi peran untuk mendampingi kader-kader PKK dalam input data aplikasi e dasawisma. Data e dasawisma terinput bagus,” tambahnya.
Strategi lainnya, lanjut Tine, para kader PKK khususnya pengurus TP PKK Provinsi Banten mengajak anak-anaknya untuk terlibat atau mengikuti kegiatan-kegiatan PKK. saat ini pengurus TP PKK Provinsi Banten sebanyak 43 orang yang 20 persennya merupakan generasi milenial. Sementar jumlah kader PKK Provinsi Banten hingga tingkat Desa/Kelurahan mencapai 80 ribu orang kader.
Tine juga paparkan efektivitas aplikasi e dasawisma dalam pendampingan penanganan stunting melalui e dasawisma yang melibatkan generasi milenial. Kader-kader PKK Provinsi Banten sangat giat dalam menginput dan memverifikasi data anak stunting.
“Per hari ini, estimasi prevalensi angka anak stunting berdasar data e dasawisma TP PKK Provinsi Banten, sudah 12,8 persen. Merupakan data perbaikan atau pemulihan anak stunting yang ada di e dasawisma TP Provinsi Banten,” pape Tine.
“Dari 30 ribu tinggal menjadi 12 ribu anak stunting, penanganan melalui aplikasi e dasawisma efektif lebih dari 50 persen,” tambahnya. (Rekha)
Follow Berita iNST-Media di Google News