Serang, iNst Media – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten masuk dalam 10 daerah tertinggi dalam realisasi pendapatan dan belanja APBD Provinsi se-Indonesia Tahun Anggaran 2023. Hal tersebut berdasarkan data yang diolah Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Keuangan Kementerian Dalam Negeri atas Laporan Realisasi Anggaran (LRA) per 1 Juli hingga 18 Agustus 2023 Pukul 18.00 WIB.
Sebagai informasi, dalam realisasi belanja Provinsi Banten menempati urutan Ke-5 dengan realisasi 51,67 persen, dan realisasi pendapatan menempati urutan Ke-7 dengan realisasi 57,49 persen.
“Kita bekerja keras untuk bagaimana serapan anggaran dan pendapatan, tersebut, mudah-mudahan nanti target yang telah kita siapkan dalam perencanaan APBD TA 2023 itu semua tercapai,” ungkap Pj Gubernur Banten Al Muktabar di Pendopo Gubernur, KP3B Curug, Kota Serang, Senin (21/8/2023).
Selain itu, kata Al Muktabar, pihaknya juga terus menjaga jarak antara realisasi pendapatan dan pembelanjaan. Hal itu dilakukan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kita harus atur ritme agar tidak terjadi gagal bayar, kita terus berjuang agar sumber pendapatan terus digalakan dan pembelanjaannya kita kawal,” katanya.
Dikatakannya dalam proses pembelanjaan, Pemprov Banten juga menggunakan sistem e-Katalog dalam rangka mengedepankan akses transparansi, akuntabel, efektif dan efisien.
Tidak hanya itu, Al Muktabar menuturkan Pemprov Banten juga mendapatkan pendampingan dari Kejati Banten terhadap program strategis untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Jadi itu mitigasi risiko dari upaya kita dalam mencapai target pembangunan kepada masyarakat,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Banten Rina Dewiyanti menyampaikan realisasi pendapatan dan belanja Provinsi Banten per tanggal 18 Agustus 2023 mengalami peningkatan, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
“Realisasi pendapatan per 18 Agustus 2023 sebesar 57,49 persen dan realisasi belanja sebesar 51,67 persen.
Sedangkan realisasi pada periode yang sama di tahun 2022, realisasi pendapatan sebesar 56,55 persen dan realisasi belanja sebesar 50,95 persen hal ini mengindikasi kan kinerja keuangan dari sisi pendapatan dan belanja tumbuh positif ” ujarnya.
Selanjutnya, realisasi belanja berdasarkan jenis belanjanya terdiri dari belanja Operasional, Belanja Modal, Belanja Tidak Terduga dan Belanja Transfer.
“Saat ini untuk belanja modal sedang proses pelaksanaan, biasanya realisasi belanja modal trendnya meningkat pada triwulan 3 dan 4,” katanya.
Dengan masuknya Provinsi Banten dalam 10 besar daerah tertinggi dalam realisasi pendapatan dan belanja APBD Provinsi se-Indonesia Tahun Anggaran 2023, Rina berharap capaian tersebut dapat terus dijaga hingga akhir tahun.
“Kalau melihat raihan realisasi tersebut, kita semua berharap itu dapat dicapai sampai akhir tahun, serta realisasi bisa terus terjaga dengan baik sesuai perencanaan yang telah ditetapkan,” tandasnya. (Rekha)
Follow Berita iNST-Media di Google News